Sumber youtube.com inilah cuplikannya menurut ajaran agama Islam :
Diperkirakan total akan ada 6 gerhana sepanjang 2011; Empat gerhana matahari sebagian dan dua gerhana bulan. Nah, menariknya, kombinasi empat gerhana matahari dan dua gerhana bulan dalam satu tahun ini adalah peristiwa yang jarang terjadi. Gerhana matahari sebagian pada 2011 sudah terjadi 3 kali pada 4 Januari, 1 Juni dan 1 Juli yang lalu. Yang terakhir akan terjadi pada 25 November yang akan datang. Sedangkan gerhana bulan total baru saja terjadi pada 15 Juni lalu. Berikutnya diperkirakan terjadi pada 10 Desember. Kombinasi ini hanya akan terjadi enam kali sepanjang abad ke-21, yakni pada tahun 2011, 2029, 2047, 2065, 2076, dan 2094. Jadi, kita baru dapat menyaksikan kombinasi ini lagi 18 tahun yang akan datang.
Sayangnya, seluruh gerhana matahari tidak dapat dilihat dari Indonesia. Termasuk yang terakhir, yang akan terjadi pada 25 November 2011. Tapi, dua gerhana bulan total akan dapat diamati di Nusantara. Seluruh fase gerhana bulan total Juni lalu dapat diamati di Indonesia bagian barat, sementara wilayah Indonesia lainnya mengalami gerhana bulan sebagian. Pada penghujung tahun 2011, seluruh fase gerhana bulan total akan dapat diamati dari Sabang hingga Merauke. Jadi jangan lewatkan dan catat tanggalnya: 10 Desember!
smbr : mainmakanminum.blogspot.com
Dari Sumber lain Berkata :
suarasurabaya.net| Gerhana bulan total akan kembali terjadi di Indonesia akhir pekan ini, tepatnya hari Sabtu, 10 Desember 2011.
Mengutip situs bosscha.itb.ac.iddisebutkan, gerhana bulan terjadi saat bulan melintas di belakang bumi, sehingga bulan akan masuk ke dalam bayang-bayang bumi.
Inilah perkiraan waktu gerhana dariastronomical almanac: pada pukul 18.33 bulan memasuki penumbra bumi akan tampak dari bumi cahaya bulan melemah. Jika langit cerah, samar-samar dapat terlihat bayangan gelap di permukaan bulan. Pukul 19.45 bulan memasuki umbra bumi, bulan tampak terpotong, pukul 21.06 bulan seluruhnya masuk ke dalam umbra bumi, tampak bulan berwarna kemerahan, pukul 21.33 bulan berada di tengah perjalanan melintasi umbra bumi, ini puncak gerhana, tampak bulan berwarna kemerahan, pukul 21.57 bulan mulai keluar dari umbra bumi, bulan tampak terpotong, pukul 23.18 bulan seluruhnya keluar dari umbra bumi, bulan tampak bulat utuh lagi, dan pukul 00.29 bulan keluar dari penumbra bumi tampak cahaya bulan terang seperti purnama pada biasanya.
{jpg*6}Peristiwa gerhana bulan total ini dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia. Tanpa menggunakan alat (teleskop) sekalipun, peristiwa gerhana ini tetap dapat dinikmati. Cukup dengan mencari tempat yang agak lapang agar pandangan ke arah timur tidak terhalang.
Dalam momen gerhana bulan total kali Observatorium Bosscha selain melakukan pengamatan tertutup yang dilakukan oleh staf dan mahasiswa astronomi, juga melakukan pengamatan untuk disiarkan melalui web (live streamning). Tayangan live streaming ini merupakan salah satu agenda dari jejaring pengamatan hilal. Masyarakat dapat melihat hasil pengamatan ini melalui situs http://hilal.kominfo.go.id atau di web bosscha.
Selain itu juga disediakan pengamatan untuk tamu dan publik disediakan 2 teleskop bagi masyarakat yang ingin menyaksikan gerhana bulan di Observatorium Bosscha. Teleskop yang disediakan adalah teleskop berdiameter 6 cm dan 11 cm.
Mengingat gerhana bulan ini terjadi di musim hujan, cuaca menjadi faktor yang sangat menentukan apakah gerhana bulan akan dapat terlihat atau tidak. Jika cuaca berawan, tentu gerhana bulan tidak akan terlihat.(ipg)
Teks Foto:
1. Gerhana bulan total yang terjadi 28 Agustus 2007. Tampak gerhana bulan ini diabadikan dari Candi Borobudur. Terlihat stupa Borobudur diantara bulan yang mulai menampakkan terang sinarnya usai gerhana total.
2. Skema proses gerhana bulan.
Foto: Dok. suarasurabaya.net dan bosscha.itb.ac.id